<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6735511\x26blogName\x3ddodYmania+-+a+daring+adventure\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://dodymania.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://dodymania.blogspot.com/\x26vt\x3d-6947541969606263846', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
a daring adventure...
Profile | Blog | Fellow Blogger | Links | Gallery
Friday, April 29, 2005

 selamat birthday & happy ultah kang LuiGi



Mungkin ada cukup banyak orang yang menganggap ulang tahun sebagai suatu hari istimewa, terlepas dari tak sedikit pula yang menempatkannya sebagai suatu momen yang "tak lebih dari sebuah hari biasa"... just like any other day. Tak masalah termasuk dalam kategori mana kah anda semua, namun kiranya boleh saya mengklaim diri sendiri sebagai orang dengan tipe pertama seperti dituliskan di atas. Banyak cara merayakan ulang tahun: dengan semangat muda dan enerjik melalui a wild-nite party sampai mabok keesokan harinya (oh no, this is so last decade :-p) or in a less extravagant way... dengan sebuah makan malam sederhana bersama keluarga dan teman dekat (ini mungkin lebih masuk akal, secara saya berada dalam a state of negative cash inflow :-p). Apa pun itu, setiap orang memiliki cara tersendiri dalam mengekspresikan kebahagiaanya di hari istimewa seperti ini.

Dalam renungan saya, momen ulang tahun merupakan salah satu saat istimewa untuk menilik kembali apa yg telah dilalui selama ini, menaruh harapan untuk masa depan, sekaligus bersyukur akan semua nikmat yang Tuhan telah berikan (tanpa bermaksud mengesampingkan hari-hari lain... bersyukur 'kan ngga perlu nunggu momen ulang tahun :-p hehehe). Dan pada hari ini, saya pun turut bersyukur untuk nikmat yang Tuhan telah berikan selama ini. Tapi tunggu... ini bukan ulang tahun saya! Ya, sambut lah bapak yang satu ini sebagai the happy guy yang merayakan tiga dekade lebih perjalanan usianya :-) Apa pasal saya menuliskan ini semua? Tidak hanya sang empu yang bersyukur pada hari ulang tahunnya ini, saya pun turut berbahagia menghadapinya. Apa yang telah terjadi selama ini kiranya patut saya syukuri, mengingat semuanya telah mampu banyak membawa perubahan dalam hidup saya (whaaakz... daleeem bangeet ya :-p).

Jika sebagian dari teman-teman memberikan label "penjahat internet" pada jidat saya, maka harusnya saya memberikan predikat "rajanya penjahat internet" pada bapak yang satu ini :-) Paling ngga bisa liat internet nganggur... pengennya selalu menjelajahi dunia maya :-) Posting saya pada milist Rotaract lima tahun silam telah berhasil mempertemukan kami. Hebat 'kan dia? Setiap ada "orang baru" selalu disamperin... sempet-sempetnya gitu yah? Isn't it great? A complete stranger can be your best friend in instant moment! Instant? Yeah.. that's if you call five years an instant moment! Hahaha... jangan marah ya, pak! Ini kan bukan sekedar gosip tapi memang bener-bener fakta :-) Sejak beliau masih berkarya di Perutusan Tetap RI pada PBB , berlanjut di UN Headquarters, melintasi bentangan samudra hingga ke negri seribu satu malam, menghindari hujan bom untuk bisa bermandikan sinar mentari di Cyprus, sampai kini di pasisir Barat benua Afrika... selalu saja keajaiban dunia maya berhasil mendekatkan kami. Dari sini lah saya mendapatkan salah satu proses belajar terhebat dalam hidup saya (mungkin begitu juga dengan dirinya).

Belajar! Tidak kah hidup manusia adalah sebuah proses belajar yang tak berkesudahan... hanya akan berakhir saat hidupnya berhenti? Saya belajar banyak hal tentang dirinya, perjalanan karir, keluarga, serta semua yang ada di sekelilingnya... di saat yang sama I learn a great deal about myself. Salah satu hal terbaik dalam proses belajar kami adalah terbukanya mata dan hati untuk melihat lebih dekat dunia kita. Melihat tanpa prasangka... dengan lebih dekat... hingga akhirnya kita bisa mengerti. He's been a great career coach for me. Luigi lah yang berhasil "membawa" saya untuk melihat dunia... dari perspektif yang berbeda. Jika ini adalah malam penganugerahan piala Oscar, maka instantly a special credit goes to him. He deserves more than just a standing ovation. We share good laughs and tears. Jika dia harus "sakit perut" karena tertawa oleh banyolan mesum saya (it's a stress-relief... trust me, he needs that), maka saya pun harus "panas kuping" dimarahi olehnya berjam-jam lewat telpon gara-gara "penyakit bandel dan nakal" yang sering kumat (again... trus me, I need that). He is one of only a few good friends yang mau dan berani melakukan itu semua. Perjalanan usianya tak hanya mampu memberikan makna besar dalam hidupnya, tapi juga pada hidup saya! And I'm just damn so proud of him.

I'm so grateful for this wonderful friendship.

mas Luigi, this is just perfect! HAPPY BIRTHDAY!!!

hugs y muchas besos,

dodY
xxxx

PS. Ini untuk memperbarui such a short posting hari Jumat lalu (29/4). Punten pisan... karena sibuk banget tulisan panjangnya baru bisa diterbitkan sekarang (2/5) hehehe... dasar "pinter ngeles" :-)
selengkapnya/read more...

posted by dodY @ 13:16

Monday, April 18, 2005

 kesempurnaan memang hanya milik Tuhan



Manusia itu tempatnya salah dan luput karena kesempurnaan memang hanya milik Tuhan. Tulisan ini sedikit banyak terinspirasi oleh kata-kata dari seorang entartainer kondang di negeri ini, sebut lah dia Dorce Gamalama, dalam salah satu program talk show-nya di Trans TV. Bukan soal materi yang dibahas dalam perbicangan di acara itu, namun lebih pada bagaimana Dorce menyampaikan salam penutupnya. Ya... manusia itu tempatnya salah dan luput karena kesempurnaan memang hanya milik Tuhan... begitu kira-kira sepenggal ucapnya saat mengakhiri acara bincang-bincang tersebut. Tidak kah itu begitu menyentuh? Sering kali tanpa disadari kita sudah banyak bersikap sombong terhadap diri sendiri. Merasa paling mampu, paling tahu, paling bisa... dan sederetan paling ini dan paling itu lainnya. Tak jarang kita lupa bahwa di atas kita masih ada kekuatan Maha Agung yang memberikan kita kehidupan. Pantas kah manusia menjadi sombong melawanNya?

Pengalaman ini juga sedikit banyak menyentil alias mengusik hati saya saat teringat kata-kata Dorce tersebut. Apa pasal bisa sampai begitu? Berawal di bulan Maret lalu, saya melakukan reservasi penerbangan dari Jakarta menuju Surabaya untuk kedua orang tua saya. Dengan maksud mendapatkan tawaran terbaik (baca: best fare!) maka berkelana lah saya di dunia maya. Pada situs AW Airlines saya berhasil mendapatkan best fare tersebut. Bayangkan... hanya IDR167.700 per pax untuk penerbangan dari Jakarta menuju Surabaya. Sekarang memang zamannya terbang murah :-) Tak heran bila Air Asia, yang kini menguasai 49% saham AW Airlines, berani meneriakkan slogan "Now Everyone Can Fly" dalam setiap kampanye promosinya. Tanpa proses yang berbelit-belit dan thanks to the magical efficiency of credit card (alias si "plastic money") semua proses reservasi dan pembayaran berlangsung cukup singkat. Paid and confirmed, done deal! Saya mencetak kode booking serta detail penerbangan lainnya dengan maksud supaya bapak dan ibu tak perlu mengingat-ingat lebih jauh. Keterangan akan hari dan jadual waktu penerbangan juga sudah tertera di situ. Tinggal menunjukkan kode booking dan kartu identitas (KTP) pada saat check-in maka beres lah semua urusan. Was it as simple as that? Tunggu dulu...

Things could have been simple if everything works perfectly normal. Namun sayangnya apa yang terjadi tidak lah demikian adanya. Pada hari-H my mum completely forgot about the flight details and stuffs. Bapak pun juga tidak merasakan ada yang aneh pada hari itu. AW Airlines dalam penerbangan QZ7122 departed at 11.15 sudah lebih dahulu meninggalkan Bandara Soekarno Hatta pada saat mereka tiba di sana pukul 11.30 WIB. Air fare yang telah dibayarkan bersifat non-refundable dalam syarat-syarat yang mengikatnya (dengan konsekuensi pada tarif yang begitu murah). Maka kepanikan pun tak bisa terhindarkan lagi. Pilihan selanjutnya jatuh pada Garuda Indonesia’s Citilink dalam penerbangan GA-074 yang berangkat pada pukul 12.15 siang itu. Kebijakan pembayaran cash only yang diterapkan oleh pihak manajemen Citilink tak pelak menimbulkan kepanikan lagi. Apa pasal? Ternyata bapak dan ibu tidak membawa uang tunai dalam jumlah yang cukup, mengingat kejadian tertinggal penerbangan semacam ini benar-benar di luar dugaan. Di saat genting seperti itu ternyata kesaktian kartu kredit alias si duit plastik memang harus dipertanyakan. Masih ada gitu yah... hari gini pembayaran tiket pesawat hanya menerima uang tunai alias benar-benar ogah dengan kartu kredit?! Perjuangan untuk menarik uang tunai melalui ATM BCA di sekitar wilayah itu tak juga membuahkan hasil. Susah banget carinya... ngga ketemu! Bisa dibayangkan betapa emosi dan rasa panik bercampur menjadi satu di saat itu. Akhirnya, dengan sedikit dibantu oleh paman saya yang kala itu mengantarkan mereka, air fare untuk penerbangan GA-074 bisa terbayar tunai. Niat untuk terbang murah bersama AW Air akhirnya harus gagal (dan kehilangan air fare yg sudah terbayar) dengan menyerah pada Citilink beserta tarifnya yang lebih mahal.

Siapa yang harus disalahkan? Well... patut lah Dorce berucap “manusia memang tempatnya salah dan luput”. Kita yang merasa serba tahu pun akhirnya bisa juga salah, hingga tertinggal penerbangan semacam itu. Meski printed details of booking code and flight schedule sudah dipegang di tangan, namun bila memang benar-benar lupa mau bagaimana lagi? Kartu kredit yang selama ini telah banyak membantu (dalam menguras dompet) pun terbukti tidak terlalu sakti (setidaknya di negri ini... di mana duit plastik tak bisa digesek sembarangan). Anjungan Tunai Mandiri, alias ATM, yang sering didewakan karena kemudahan darinya dalam menarik uang tunai pun tak juga terlalu sakti. Tawaran tarif penerbangan yang murah dan menggoda itu pun harus terlewatkan begitu saja. Tanpa bermaksud menyinggung... mungkin ada benarnya kalau saat ini manusia mulai merasa sedikit sombong. Kemajuan peradaban dan canggihnya teknologi yang telah banyak "mempermudah" kehidupan kita sering kali membuat manusia merasa memiliki kekuatan lebih. Namun bila memang Tuhan sedang menguji kita... apa lah daya manusia?

Saya berharap pada diri sendiri dan juga tentunya untuk segenap dewan pembaca yang budiman agar pengalaman ini bisa menjadi sebuah pelajaran yang berharga bagi kita semua. Mari lihat ke dalam... seberapa jauh kita menempatkan Tuhan sebagai kekuatan terbesar dalam hidup ini... dan bukan pada materi dan teknologi yang selama ini telah banyak “mempermudah” hidup kita. Anda sendiri lah yang bisa menjawabnya! Dan seperti biasa... semoga pengalaman dan pelajaran ini mampu memberikan inspirasi tersendiri untuk keceriaan hari-hari anda. Sukses selalu dalam karya dan cipta. Have a hardrocking week, minna-san.

groetjes,


dodY
xxxx

PS. Karena ngga dapet gambarnya AW Air, maka foto Air Asia pun jadi lah terpasang di situ. Sebenernya ada siy... cuma males aja kalo mesti bongkar-bongkar lagi. Hihi... dasar males :-p Tapi gak papa ‘kan?! Secara sebentar lagi nama AW Air akan segera berganti menjadi Air Asia Indonesia. Photo credit goes to Garry Lewis yang di ambil dari situs Airliners.Net
selengkapnya/read more...

posted by dodY @ 20:14

Wednesday, April 13, 2005

 guilty pleasure #2
kebahagiaan saya di antara dua paha



menyambung posting saya yang bertajuk guilty pleasure #1 beberapa hari yang lalu, kali ini kami (saya dan icha) mencoba bergaya dalam pose yang sedikit lebih "menantang". tak dapat disangkal lagi kalau hasrat narsisme kami begitu membara seolah tiada habisnya. jangan salahkan judulnya yang "mesum nan menggoda", karena deretan kata-kata itu berbicara apa adanya. senyum dan kebahagiaan itu terpancar saat kepala saya berada di tengah dua pahanya (waaakz, ini udah berkesan mesum beneran ya? hehehe). jadi, ngga salah dunk kalo saya kasih judul seperti itu :-) 



masih dalam hasil karya fotografi sahabat kami: bonnie angga suryokusumo sukarman yg legendaris, seperti biasa... kedua foto ini tak pelak mampu berucap sejuta kata-kata! daripada terlalu banyak bicara, maka enjoy kan lah saja gambar-gambar di atas. semoga kebahagiaan kami mampu memberikan inspirasi tersendiri untuk keceriaan hari-hari anda semua.

Wis yo, rek! Have a hardrocking week!

groetjes,


dodY
xxxx
selengkapnya/read more...

posted by dodY @ 16:23

Monday, April 11, 2005

 feliz cumpleañoz por inov



hari ini inov ulang tahun! buset dah.. udah berapa lama loe ngga denger orang yg manggil pake nama itu? those memories of good ol' days gitu yah (atau kah... "not so good", hehe). wah wah... udah tua ya, pak?! tambah yuswa dados selawe punjul setahun. ngaturaken hepi bersdei kagem panjenengan. mugi diparengi rejeki ingkang kathah lan lancar sedayanipun. (sumpah, ini bahasa Jawa acak adut banget). semoga perjalanan usia sampai di hari ini, hingga esok, lusa and many years to come mampu memberikan makna yang dalam bagi raga, pikiran, dan sukma yang lebih bijaksana.



dan secara gw ngga punya foto loe yg terbaru.. maka foto yg lama boleh dipasang ya? ini menganut pada falsafah "tak ada rotan maka sofa merk vinotti pun jadi" :-) LOL! hehe... your super-mega-bomb car itu benar-benar dahsyat dalam membuat setiap orang di dalamnya untuk terpacu dalam sport jantung :-p hehe, buset! jadul banget yah? sbg reminder aja, foto itu diambil dgn pose "ngga penting" pada malam 19-June-2004 lalu, di depan kosannya si Adek! ampuun... setahun yang lalu gitu yah?! hehe... hope this photo brings the joy to the happy day of yours. sekali lagi: 'met birthday alias happy ultah ya, pak!

Wis yo, Nov! have a hardrocking birthday!

your partner in crime,

dodY
xxxx
selengkapnya/read more...

posted by dodY @ 01:00

Thursday, April 07, 2005

 one thing in common: our name!

pakabar semuanya? hope this finds you all well and in a good mood! OK.. Setelah menunggu sekian lama akhirnya kesampaian juga! Menindak-lanjuti posting saya beberapa waktu yg lalu tentang pembentukan Dody Club Indonesia, maka kini hadirlah laporan acara gathering-nya! Punten pisan untuk seluruh sababat Dody setanah air yg harus menunggu berbulan-bulan demi terselenggaranya laporan ini :-) Kesibukan sana-sini (skripsi dan blogging) benar-benar menyita waktu hingga terbitnya laporan ini harus tertunda beberapa saat (ampun deh, bohong banget! bilang aja dodY kebanyakan maen, hehehe).

Awalnya rencana ini muncul akibat desakan beberapa anggota yang menginginkan diadakannya gathering. Asik aja gitu kalo misalnya kita-kita berkumpul trus manggil satu nama dan semua kepala menoleh ke arah sumber suara! Haha, kok maksa banget siiyy :-p Ya... ini lah gathering Dody Club Indonesia at Friendster! Kami yang bernama Dody (dengan berbagai variasi ejaan) berkumpul untuk saling mengenal dan membandingkan (atau tidak... sedikit menyesali nasib: buset! nama kami pasaran banget yah? hahaha). Tapi seperti layaknya setiap acara gathering: the food does matter! jadi selain membawa pesan persahabatan sesama Dody, acara kali ini memang sengaja membawa aspirasi perut! Dipilihnya restoran "all-you-can-eat" merupakan salah satu alasan yg mendasari ide ini! Hehehe... sumpah! Ternyata yang namanya Dody itu makannya super-duper banyak! Hahaha! More of this later.

Jadi moderator memang gampang-gampang susah! Orang segitu banyaknya kan mesti dikirimin kabar soal rencana gathering ini! Blm lagi konfirmasi kehadiran and stuffs. Booking tempat untuk acara dsb dst itu! Ahh.. pusing banget deh! Masih pula dipusingkan dengan urusan contact details seluruh manusia yang bernama Dody ini! Satu demi satu data member harus saya kumpulkan melalui e-mail, friendster messages, text paging lewat Yahoo! Messenger, bahkan tak jarang yg langsung SMS dan telpon melalui ponsel saya. Hehehe... demi kalian semua... saya rela kok! Hahaha... sumpah bohong banget!

Repotnya tinggal di Surabaya, sementara mayoritas member kami tinggal di Jakarta! Sebagai pendiri club dan moderator pastinya saya berhak menentukan lokasi gathering! Mau maksa acara gathering diadakan di Surabaya? Hehe.. bisa2 garing ngga ada yg dateng dunk? OK lah... sedikit ngalah! Menjadikan Jakarta sebagai lokasi gathering sedikit banyak merupakan pilihan yang tak terelakkan. OK, kali ini suara mayoritas lah yg akhirnya berbicara! Ini kah yg namanya demokrasi? Haha.. becanda kok! Punten pisan buat member lain yg mengalami kesulitan sehubungan dengan tempat tinggal yg berjauhan dengan lokasi gathering (e.g luar Jawa, bahkan bbrp tinggal di negri tetangga). Next time tampaknya perlu didiskusikan lebih lanjut soal ini. Makanya... ngobrol via milist aja :-)

Tapi setidaknya kekuatan saya sebagai moderator bisa sedikit muncul di permukaan. Hehehe! Saya setuju acara gathering diadakan di Jakarta asalkan jadwalnya bisa disesuaikan dengan acara syukuran keberangkatan haji si akang Luigi. Udah dipaksa dan diancam ma si akang! Takutnya kalo saya ngga dateng malah nanti ngga dapat "jatah"! Huaaa... apaan siy!!! Ngga penting banget, hehehe! Pas banget deh... acaranya kang Lui diadakan hari Sabtu (18-Des), sedang gathering dilaksanakan keesokan harinya. Kalo ngga gini bisa2 menguras dompet dengan kecepatan cahaya dunk... mesti bolak-balik Sby-Jkt untuk dua acara itu *winks*.

Saya patut memberikan extra credit untuk mas Doddy Himawan Triayasa yang telah meluangkan banyak waktunya demi meng-organise acara ini. Hal ini memang "sedikit memaksa", secara lokasi saya yang jauh di Surabaya mau tak mau akan menyulitkan semua pihak, sementara waktu yang kian mendesak. Dengan menggunakan fasilitas dinas di kantornya (ngga usah bilang pak bos, mas... ntar kena potong gaji, pula :-p) bapak yang satu ini (email) melancarkan aksinya utk menghubungi para member yg akan hadir serta melakukan arrangement mengenai tempat acara gathering. Tak pelak, kesibukan saya yg cukup padat di kala itu dalam membantu pelaksanaan AIYEP di wilayah Jombang cukup menyita waktu. Mas saya yang paling ganteng namun juga paling galak itu cepat sekali "naik pitam"! Hehehe... becanda kok! "Gimana nih, Dod! [padahal nama dia sendiri juga Doddy] udah kurang 10 hari kok kamu malah anteng aja nih gimana toh?", begitu kira2 beliau memarahi saya di telpon. Aduh, sapa yang ngga senewen coba!? Hahaha! 

Selama saya berada di Bandung (beberapa hari menjelang acara gathering) ponsel saya seakan tak mau berhenti berdering menyampaikan text msg yg menanyakan bagaimana persiapan acara gathering nantinya! Hehehe, jujur aja! Banyak member yg meragukan kelangsungan acara ini... mengingat pemberitahuan yg cukup mendadak (less than 3 weeks...) dengan kondisi di mana kita tidak saling kenal satu sama lain sebelumnya. Mas Dody, saya Doddy juga! Hmm.. gathringnya jadi 'kan? Udah brp yg konfirmasi dateng? Begitu kira2 bunyi pesan2 yg saya terima! Ampuuuuun deh! udah jelas nama-nya sama kok ya pake ditulis segala :-p Bodo' amat lah! Niatan baik bikin gathering, insya Allah sukses... maka sukses lah acara ini :-)

Restoran Seafood Marinara di Sarinah-Thamrin dipilih atas rekomendasi salah seorang member. Lokasinya yang berada di pusat Jakarta menjadi salah satu pertimbangan utama. Metode all-you-can-eat yg diterapkan di tempat ini menjadi pendukung keputusan itu! As I said before: kali ini kami membawa aspirasi perut! Harganya pun lumayan miring utk ukuran kebanyakan dari kami (secara gw berada dalam the state of negative cash-inflow). It's only less than Rp. 50K per pax (icl. free flow drink). Mending ini lah... dibandingkan dgn Hartz Chicken! huahaua!


pose bersama dalam gambar yg tidak fokus :-)

Acara yg semula dijadwalkan jam 12 siang harus sedikit molor sehubungan macet! Buset dah... ngga ngerasa kalo saya yg nunggu udah sport jantung? Khawatir ngga ada yg dateng! Hahaha! Ngga papa deh... meski yg dateng cuma dikit yang penting kita bisa seneng ketemu dan kenalan sesama sodara kembar! Haha! Dan buat yg udah konfirm tapi ngga dateng: nyesel banget deh! Hahaha... ngga ding, becanda kok! Next gathering pada dateng yah! Berikut saya sampaikan sekilas profil member yg datang siang hari itu. Punten pisan kalo foto2 yg menjadi penghias posting kali ini rada kabur dan buram (dasar digicam dodol, heheh.. punten ya, mas Kusuma :-p). Tapi yang penting kan rasa kedekatan dan kekeluargaan kami begitu kuat hingga masalah gambar yg kabur tak terlalu menjadi soal :-)


Kali ini lebih fokus! L-R (back row): D. Kusuma, D. Maryanto, D. Budiarso, D. Crossanda;
L-R (front row): D. Satrya Permana, D. Himawan Triyasa, D. Priambodo, D. Garnadi, D. Muhar Setyawan

OK! Mari kita sambut Dody Kusuma Mantan preman Garuda Indonesia ini bertutur mengenai kisah kehidupannya yang penuh liku-liku tajam (bahasanya sinetron banget). Aktif di berbagai organisasi serta menjadi moderator di berbagai milist gaul (hidup Losta Masta :-p, hehehe), bapak yg satu ini kini sedang menjalani bisnis IT di Jakarta. So guys, untuk memenuhi kebutuhan dunia komputer anda, ada baiknya menghubungi bapak yang satu ini.


senyum ceriaaaa :-) L-R: D. Muhar Setyawan, D. Maryanto, D. Priambodo (paling cakep)

Berikutnya mari berikan tepuk tangan meriah untuk mas Dody Budiarso sang Obstetrician-Gynaecologist-wannabe :-) Dody memang terkenal dengan banyak makannya, tak heran kalo badannya gede semua! Hahaha! Bapak yg satu ini memang top abis deh! Dibela-belain datang dari Semarang (ngakunya siy gitu, hehe). Kini sedang menyelesaikan pendidikan dokter-nya dan berencana menlanjutkan pendidikan spesialis OG. Good luck ya, pak! Sayangnya karena keburu-buru menghadiri acara lain (hayoo... paan tuh :-p) sahabat kita yang satu ini harus segera cabut!


D. Kusuma dgn kostum Blazer Indonesia Club kebanggannya bersama D. Muhar Setyawan sang pianis

Datang dengan kostum buat acara kondangan, mari kita sambut Doddi Garnadi. Mahasiswa perpajakan ini memang pantas menjadi seorang Dirjen Pajak masa depan :-p Boleh dikata beliau ini adalah yang paling muda diantara kami yang sudah lumayan uzur ini (heuheue... berasa tua aja kalo berada di dekatnya). Diam-diam bapak yg satu ini bocor pula :-) Penampilannya yang kalem dan cool abis itu mendadak bisa berubah menjadi "bocor abis" kalo udah "kena tepat pada sasaran"! hauhaua... Tenang pak.. yang pasti 65 rules! QB rules... hehe! Ngga penting banget deh!


Sang Network Engineer (D. Maryanto) dan Dirjen Pajak's Information Super-Highway (D. Satrya Permana) dalam pose gak penting :-)

Selanjutnya, mari kita sambut mas Doddy Himawan Triyasa, "sekretaris" sekaligus abang saya yang super galak, hahaha! Bapak yg satu ini memang super jawa abis! Semenjak kecil sudah melalap seluruh kisah pewayangan. Di masa remajanya beliau mengambil kuliah sastra Jawa di UI. Kisahnya selama menjalani perkuliahan memang menarik adanya! Mulai dari legenda keris2 sakti hingga naskah kuno dgn kekuatan gaib yg super-duper dahsyatnya! Very interesting, guys! Sempat mendapat tawaran utk menjadi peneliti kebudayaan Jawa di negri Belanda namun ditolaknya, bapak yg satu ini akhirnya malah terjebak dalam bisnis dunia pelayaran. Untuk ukuran bapak dengan satu anak, penampilannya yang kalem itu cukup menghanyutkan! Abis ngga cocok ama suara galaknya yg suka marah-marahin saya di telpon! Hauhaua!


D. Himawan Triyasa dan D. Garnadi tak mampu menahan hasrat utk menelan asap :-p

Kalau ada staff Direktorat Jendral Pajak yang sama sekali ngga tahu tentang pajak adalah bapak yang satu ini. Dia lah Doddy Satrya Permana! Secara bapak yg satu ini berkutat di bidang IT alias information super highway, hehehe! Jadi.. jika anda ingin berkongkalingkong dalam SPT anda, hubungi sahabat yg satu ini (lumayan 'kan... bisa korting bayar PPh). Barusan ulang tahun tuh... silakan ditagih traktirannya :-p Perjalanan hidup dan karirnya boleh dibilang cukup kontroversial. Mau tau kenapa? Silakan tanyakan langsung aja padanya :-)

Mozart... Chopin.. semuanya lewat deh! Kalau sudah mas Dody Muhar Setyawan buat apa ada Mozart! Hahaha.. sumpah sombong banget siy! Bapak yg satu ini memang jago kalo urusan menarikan jari-jemarinya di atas tuts piano. Sejak kecil hingga dewasa karirnya di bidang pendidikan musik boleh dibilang sudah banyak makan asam garam. Saat ini berkarya di salah satu provider telekomunikasi seluler (hari gini ngga punya handphone? hahaha... itu salah satu tag iklan-nya yg terkenal) di samping memberikan pelatihan musik (piano) di waktu senggangnya. So guys, butuh pemusik handal? Hubungi bapak yang satu ini!


Pameran handphone :-) L-R: D. Crossanda, D. Muhar Setyawan, D. Maryanto,
D. Satrya Permana, D. Priambodo (cool abis)

Tak mau kalah dengan dunia IT Dirjen Pajak, mas Dodi Maryanto tampil meyakinkan dengan gadget-nya. Buset dah... dengan laptop Apple segede gaban itu sapa yg ngga keder duluan :-p. Bapak satu anak dgn tampang imut ini memang baek bener. Tadinya sempet nawarin saya brkt ke Jkt barengan dari Bandung! Namun secara jadwal acara saya yg amat padat (sumpah, berasa selebritis, haha) tidak memungkinkan hal itu jadinya kita berangkat secara terpisah. Spesialisasinya adalah network engineering and research dan saat ini berkarya di Institut Teknologi Bandung, alma mater tercinta-nya. Good luck dengan utak-atik komputer ya, pak :-)


Peringatan DCI: merokok dapat membahayakan isi kantong anda :-)

Dan yang terakhir: mas Dodi Crossanda! Awalnya saya kira Crossanda itu bukan nama beneran alias buat gaya doank! Tapi ternyata bener lho :-) Jadi waktu lahir dulu ada acara "kebut-kebutan" motor-cross di dekat rumah beliau dan "anda" adalah nama sang ibu. jadilah nama Crossanda. Soal Dodi... hehehe... percaya ato ngga semua sodara2nya memiliki nama yg berawalan dgn "Do-". Ada Dona, Dodi (haha... bener ato ngga.. tanya sendiri deh ma bapak yg satu ini). Mas Crossanda ini boleh dikata petualang sejati! Sempat berkarya beberapa tahun sebagai crew di kapal pesiar asing... Crossanda telah melanglang dunia bersamanya. Sebut saja macam Penang di Malaysia, Ketchikan di Alaska, bahkan hingga ke Belize dan wilayah Karibia lainnya. Sang penggemar berat "Smurf" ini sedang melaksanakan studi di bidang Komunikasi di UI. Good luck dengan studinya ya, pak!

Oh... well.. capek tau ngga siy nulis segini panjangnya! Soal rencana kegiatan dan gathering pertengahan tahun ini nanti dibicarakan via milist aja. Kasian kalo mesti via blog gini. Bloggers yg lain pada ngga ngeh gitu loh! Hahaha! Lepas kenyang melalap sajian seafood di Marinara acara pun berakhir sekitar jam 3 sore. Terima kasih untuk member yg sudah datang dan memeriahkan suasana gathering kita. Semoga persahabatan dan persodaraan sesama Dody ini dapat terus berlanjut :-) Have a hardrocking day, dodYmania :-)


groetjes,

dodY PRIAMBODO (Moderator)
http://dodymania.blogspot.com

PS. Undangan dan info lebih lanjut bakal dikirim via milist dan e-mail masing-masing.
selengkapnya/read more...

posted by dodY @ 20:27

Monday, April 04, 2005

 kosong-empat kosong-empat kosong-empat



Entah angin apa yg membawa saya menjadi sendu seperti saat ini. Di saat banyak rekan berbicara indahnya cinta, saya justru berpikir betapa cinta itu sendiri begitu menyakitkan. Ngga tau kenapa deh, tiba-tiba saja saya berpikiran skeptis seperti ini. Bukannya tak lagi percaya dengan keagungan cinta, namun kiranya ada suatu saat di mana cinta tak bisa berbuat banyak dalam membahagiakan manusia. Mungkin hal itu memang ada benarnya, seperti yang dituliskan Melly Goeslaw dalam lagu "Oh Cinta" yang dipopulerkan oleh "Warna" beberapa waktu yang lalu:

Cinta... tak kumengerti
Sekarang ingin, esok tak ingin


Bagaikan dua mata pedang yang sama tajamnya, cinta memiliki dua kekuatan sekaligus yang saling berlawanan. Satu kekuatan maha dahsyatnya mampu membuat insan manusia bahagia hingga ke awang-awang; sedang kekuatan spektakuler lainnya mampu membuat manusia jatuh terpuruk dalam kepedihan dan duka. Lalu, ada apa dengan kosong-empat seperti pada judul posting kali ini?

Kosong-empat kosong-empat kosong-empat mewakili hari berakhirnya perjalanan cinta saya dengan "opium seri pertama" yang terjadi tepat setahun lalu. Tidak kah Tuhan begitu hebat memberikan berbagai "kejutan" dalam hidup saya? Sempat pula sedikit saya dibuat tertawa saat mengingat kejadian ini. Kok bisa pas ya? Breaking up pada tanggal empat... bulan empat... tahun dua-ribu-empat... dan lebih tepat-nya jam empat sore, meski embel-embel "lebih empat menit" yg saya tuliskan dalam gambar di atas adalah sekedar pemanis visual. Sedikit banyak kejadian itu berlangsung di kisaran waktu yg saya sebutkan tersebut. Bener kok... ngga bohong! Hehehe!

Harus saya akui kalau breaking up wasn't so easy at that time! Hanya tujuh-puluh-empat hari menuju peringatan dua tahun perjalanan asmara kami. Apa lagi di saat itu saya masih teramat mencintainya. Mungkin saya terlalu naïve untuk berani bersikap jujur pada diri sendiri. Tak ingin tersakiti oleh cinta, di kala itu saya beranggapan bahwa hubungan kami memang baik-baik saja. Kalau pun ada sedikit pertengkaran di sana-sini itu pun saya anggap sebagai sekedar minor hiccups yang terjadi pada setiap pasangan. Kiranya memang saat itu saya tak bisa melihat lebih jauh akan apa yg saya sedang alami. Melihat dengan mata hati; itu lah yang tidak saya lalukan kala itu.

Di saat pasangan sudah tidak lagi bisa menghormati satu sama lain, tentunya ada lebih dari sekedar minor hiccups yang terjadi dalam hubungan itu. Breaking up mungkin terkesan sebagai pilihan yang tergesa-gesa, namun bila anda sudah bisa menyadari hal ini sejak dini tentunya bisa diambil penyelesaian yang lebih bijaksana. But the thing is: I was too late realizing these-so-called "respect-your-partner" issues. Terlambat, hingga ini telah berkembang menjadi sangat parah. Terlambat jauh, hingga keputusan untuk breaking-up yang dia ajukan mau tak mau harus saya terima.

Pedih pula. Perjalanan asmara kami yang coba saya pertahankan harus kandas di tengah jalan. Hampir dua tahun kami mengarungi samudra cinta, namun kali itu pasangan saya memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan. Pedih pula. Terlebih menyakitkan adalah di saat kami telah berpisah... duka itu pun tak kunjung usai. Tak kurang saya sempat dimaki dengan sumpah serapah di kala saya gagal meng-arrange perjalanannya plesir-nya ke Surabaya. Niat yang tadinya berkeinginan untuk dapat bersua dan bergembira (terlepas dari hubungan kami yg sudah berakhir) harus kandas dalam sebuah amarah.

Menyesal kah? Jika anda bertanya hal ini setahun yang lalu mungkin saya menjawab "ya". Namun sekarang? Saya rasa tidak! Saya melihat ada banyak pelajaran yang bisa saya ambil. Pelajaran bagaimana saya melihat pasangan, diri saya sendiri, dan kami berdua sebagai satu tim. Pelajaran untuk bagaimana saling menghargai ketiga komponen tersebut. Namun kiranya yang terpenting adalah bagaimana saya belajar untuk berani bersikap jujur... terhadap diri sendiri. Sahabat-sahabat baru, dunia baru telah mampu membuka mata saya untuk bisa menghadapi segalanya dengan lebih bijak. Terima kasih pada anda semua fellow bloggers, penjahat Friendster dan gerombolan pengacau Yahoo! Messenger... [termasuk anda yg sering mampir namun tidak pernah meninggalkan jejak :-)] yang selama ini yang telah banyak memberikan cahaya, semangat, dan membuka hati saya untuk menjalani hidup.

Sejak saat itu saya menyadari betapa berharganya hidup untuk dilewatkan begitu saja dalam kepedihan cinta. Desperation is a luxury I can no longer afford. Deretan angka 04-04-04 tidak lagi menandai titik kepedihan dalam hidup saya, namun lebih kepada satu batu pijakan untuk melangkah maju di mana saya belajar banyak tentang berbagai hal. Satu titik yang menandai keberanian saya membuka mata hati untuk bersikap jujur pada diri sendiri. Keputus-asaan yang dulu pernah melanda kini bisa saya singkirkan. Mungkin ini lah hukum alam: kita yang berani menaruh hati demi kebahagiaan cinta harus pula berani bertarung dengan kepedihan darinya. Harus kah saya kehilangan kepercayaan kepada sang cinta? Hehehe, saya rasa tidak. Kekuatan cinta yang begitu besar itu sayang kalau disia-siakan begitu saja.

Oh, betapa besarnya kuasa Tuhan dalam memberikan kebahagian melalui kehadirannya dalam hidup saya. Dia kah yang nantinya menjadi opium berikutnya bagi saya? Kebahagiaan dari bercinta itu kini kembali bisa saya rasakan. Meski kini tengah terperangkap dalam status yang "membingungkan" (not so single but not yet completely taken), hal itu tak mampu memupuskan saya untuk tetap bersyukur padaNya atas kebahagian yang Dia berikan. Saya merasa amat bahagia, terlepas dari banyak orang bilang kalau hubungan saya berkesan "nanggung". Ya! Saya bahagia dan saya bersyukur padaNya atas kebahagiaan itu. Saya berpikir: bagaimana mungkin bisa menikmati hidup kalau kita sendiri tak mampu (mau) bersyukur dengan apa yang Dia berikan untuk kita? Satu lagi pelajaran yang saya dapat dari sederetan kode angka 04 tersebut: BERSYUKUR!

Wis yo! Have a hardrocking week!

groetjes,

dodY
xxxx
selengkapnya/read more...

posted by dodY @ 20:01




Dody Priambodo
Jakarta, Indonesia
mazuta2222@yahoo.com

dodY defines himself as a self-proclaimed late-twenties plain guy. after... God knows how many years, he finally managed to get out from FE Univ. Airlangga. lately, figuring out how to enjoy the heavy workload and endless boredom at work seems to be a challenging adventure. this guy considers himself highly energetic and vibrant, yet balancing banalities of being an incurable drama queen proves to be a full-time challenge. he sees himself clamored by surroundings of good friends that last for a lifetime. how? by ruling the cyber world for sure! this man confidently regards himself as half-Queenslander and being a huge fan of Brisbane Broncos is only a matter of local pride.

dodY lures himself into watchable flicks, smooth jazz, and delectable food. healthy recipes? oh, that stands merely as an unnecessary option! dodY claims himself a huge fan of Hanshin Tigers as a cover-up of having lack interest in sport. he lays great admiration on Carol Shields as much as his enjoyment toward her works. dodY finds an ultimate pleasure on his addiction to "jalan-jalan"; which refers to plenty of travel with lots of leisure. and, oh! this fellow thinks himself as an expert in Community-Development issue in the future. now, let dodY develop himself to behave well for the sake of a community to exist!


blog ini lebih cihuy dibuka pake Get Firefox! cobain deh!
ShoutBox
Previous Posts
Archives
Navigation
Credits
Powered by Blogger.com
Comments Powered by Haloscan.com
visit pralangga.org