|
|
Wednesday, February 07, 2007 |
|
Mekanisme Penyeimbang
Di tahun 2007 ini saya mendapatkan sebuah pembelajaran sederhana dari Gusti Sing Paring Urip, dan saya amat bersyukur atas hal itu. Setidaknya dari beberapa pengalaman yang telah dilewati, saya tersadarkan bahwa semua elemen kehidupan pada dasarnya akan tersetarakan melalui sebuah mekanisme penyeimbangan yang bekerja secara "misterius". Terkesan rumit? Boleh jadi. Tapi sesungguhnya saya melihat ini sebagai satu hal yang sederhana.
Pada mekanisme tersebut saya percaya bahwa things will always even out. Well, of course this works in a way we hardly notice. Even out di sini tidak harus selalu dijelaskan sebagai proses kesetaraan di mana jumlah yang hilang akan selalu sama dengan jumlah yang kembali. Begitu juga untuk variabel nominal, bentuk, ukuran, jenis serta berjuta variabel lainnya. Misalnya, pada saat anda kehilangan cincin berlian, hal itu tidak selalu harus terseimbangkan dengan benda yang sama. Bagaimana kalau cincin itu akhirnya tergantikan dengan sebuah mobil Jaguar? Hahaha, itu sih sama saja dengan mimpi di siang bolong :-)
Saya melihat bahwa Gusti Sing Paring Urip bekerja untuk menggantikan cincin itu dengan hal-hal lain yang sering kali terabaikan oleh kita. Bagaimana dengan kesehatan yang baik? Ketenangan hati yang damai atau bahkan... hmm... kehadiran seorang pacar baru, mungkin?! Hahaha... yang itu no comment dulu deh :-) Pada dasarnya, apa pun bentuk "transformasi" penyeimbang itu kuncinya terletak pada sikap positif kita dalam memandang semua elemen hidup yang datang dan pergi. I trust the idea that positive attitude leads to clearer view of life. Bisa begitu, yah?
Pada saat saya kehilangan "sesuatu", hampir dapat dipastikan bahwa rasa sedih akan menyelimuti. Wajar dan manusiawi tentunya. Tapi saya berusaha untuk tak berlama-lama menyelamkan diri dalam kesedihan. Terinspirasi oleh salah satu episode sitkom "Seinfeld", bahwa kehilangan sesuatu bukan berarti kita harus terus-menerus mengkhawatirkannya. Saya percaya bahwa Gusti Sing Paring Urip menggantikan kehilangan tersebut dengan menghadirkan sesuatu yang lain. Saya merasa bahwa dengan sikap positif tersebut "sesuatu" yang saya terima kemudian menjadi lebih bermakna dari apa yang sudah terhilangkan sebelumnya.
Mungkin akan terasa sedikit "overrated" untuk mengatakan bahwa konsep ini akan bekerja sempurna pada setiap orang. Namun setidaknya mencoba menjalani pemikiran semacam ini tak akan melukai anda juga, 'kan? Sikap positif bagaimana yang harus dicoba? Ah, saya yakin kedewasaan anda akan mampu menjelaskan dan menentukan sendiri sikap apa yang dimaksud. Karena bagaimana pun juga anda sendiri lah yang "melepaskan" dan "menerima" semua elemen yang datang dan pergi dari hidup anda. Sederhana, 'kan?
Mulai hari ini mengapa tidak mencoba menjalani hidup seperti itu? Awali dengan hal kecil dan sederhana dari diri anda. Saat bangun tidur di pagi hari, coba pikirkan hal positif pada ... ... ...
...
Hehehe, isi sendiri titik-titik tersebut sesuai dengan kata hati anda.
Terlintas sebuah harap semoga tulisan ini mampu memberikan inspirasi positif bagi hidup anda sebagaimana ia telah memberikan energi jiwa yang bermakna pada hidup saya. Sukses selalu dalam karya dan cipta and have a hardrocking week, minna-san! Groetjes.
Photo credit: Cano
PS: Posting "Mari Kita Misuh" ternyata banyak mengundang "kecurigaan" di kalangan para sahabat blogger. Ada yang mengira saya telah kehilangan kewarasan saya. Bukannya dari dulu memang udah ngga waras yah? Hahaha! Bila anda mengira saya sudah desperate... wah, anda salah besar! Saya masih baik-baik saja kok *pingkan mambo mode on*. Buktinya saya masih bisa bercuap-cuap semacam ini :-)
posted by dodY @ 12:03
|
|
|
|
|
|
|
|
back to front page / kembali ke Blog