|
|
Monday, May 09, 2005 |
|
Blogger Adalah Sebuah Profesi!
Sama seperti sekian milyar penghuni planet ini, saya bangga mengajukan klaim atas diri saya pada sebuah profesi yang saat ini saya jalani. Tersebut lah profesi itu bernama: blogger. Sudah menjadi sebuah ungkapan umum, yang memang harus diakui kebenarannya, bahwa setiap orang memiliki keistimewaan tersendiri... begitu juga dalam profesi yang dijalani oleh masing-masing individu. Meski masih berada pada status "mahasiswa yang terjebak dalam jeratan skripsi" :-) hal itu tak akan mampu menyembunyikan "profesi" saya yang sebenarnya LOL.
And thanks to one of my fellow profesional dancers, who claims to have a perfect life, I can now claim myself as a unprofesional dancer. Baca: saya sangat bangga mengakui hal ini! Sebagai anggota tim dengan kemampuan menari yang terbatas (this is how I call my limitation) saya memerlukan waktu yang cukup panjang untuk mempelajari serangkaian gerakan yang diajarkan. Things they call a piece of cake turn out to be a big and heavy task for me. A simple set of move that only takes them seconds to learn happens to be minutes (and hours) to me. And you call this the fairness of life?
Doesn't this seem obvious to you? He's a profesional dancer; he dances... that's what he does! /me: a person described as a unprofesional dancer; claims himself as a blogger; I write... that's what I do! Saya tidak mencoba mengambil hal ini sebagai sebuah excuse akan semangat yang rendah dalam berlatih. No one questions this . Tapi saya coba menekankan bahwa saya memiliki keterbatasan dibanding dengan rekan-rekan lain yang lebih dulu memiliki superioritas dalam penguasaan gerakan. Jika ini memang dirasa sebagai ganjalan yang mengganggu, maka kiranya saya tidak berkeberatan jika keanggotaan saya dalam tim perlu direvisi.
One more thing: I survive this wonderful twenty-five years of blessed life without having to read the whole series of Dragon Ball comics. Hal ini saya sampaikan tanpa bermaksud mengesampingkan dan menyinggung sekian juta penggemar serial komik ini. Alih-alih, kisah Tintin yang ditulis oleh Herge cukup mampu memberikan kebahagiaan tersendiri pada masa kecil saya. Orang masih bisa survive tanpa komik Dragon Ball! INI FAKTA, BUKAN GOSIP!!!
Dan sekali lagi terima kasih kepada "rekan-rekan tersebut" untuk sebuah refreshing thought yang sangat menggelitik. Dari apa yang telah (dan sedang) dijalani oleh sekian milyar spesies manusia yang hidup di planet ini rasanya hal yang disebut sebagai "social life" tiba-tiba menjadi begitu sederhana. Social life; sebuah kata benda bersifat abstrak; dengan mudah dan aklamasi oleh sebagian dari "rekan-rekan tersebut" dideskripsikan sebagai ajang gaul yang hanya bisa dimiliki oleh orang-orang tertentu. Tidak kah ini begitu menggelitik? *gubrak* .... *terjatuh* ... *tertawa terpingkal-pingkal*
Call me internet freak... call me an obsessed-blogger... but I have a social life too for heaven's sake! Fakta yang berbicara bahwa saya menghabiskan sekian waktu berselancar di dunia maya dalam 24-jam ritual hidup saya bukan berarti saya tidak memiliki this-so-called "social life"! Fakta yang berbicara bahwa account Yahoo! Messenger saya sudah penuh sesak dan tak sanggup lagi untuk menampung lebih dari 300 online-buddies yang ada di dalamnya doesn't necessarily mean that I'm practising anti-social behavior!
Kehidupan saya masih saja (dan akan tetap demikian) diisi dengan pertemuan secara fisik dengan sesama spesies manusia. Tidak melulu hanya dalam bentuk serangkaian text/SMS, komunikasi verbal via telpon, atau sekelompok data HTML melalui dunia cyber. Bahkan saya bangga berbagi sebagian kisah hidup saya dengan sahabat bloggers dan pengunjung blog lainnya. Kisah kehidupan nyata. Ya, saya masih punya kehidupan nyata! Sekedar berbagi kisah, berbagi suka-dan-duka, memberikan sedikit inspirasi keceriaan bagi orang lain... dan ini semua... Oh, tidak! Tentu saja ini bukan lah sebuah "social life"... jika mengacu kepada deskripsi yang diajukan oleh "rekan-rekan tersebut" di atas.
Terima kasih untuk "anda semua" ... deskripsi "social life" tiba-tiba saja menjadi begitu sederhana dan mudah dipahami oleh khalayak ramai. Saya tidak akan menentangnya karena definisi yang anda ajukan begitu mudah untuk diterapkan. Jika ada yang mudah, buat apa cari yang sulit?! Wishing you all the best and enjoy your overwhelmingly-perfect social life while pathetically I'm enjoying mine.
Blogger adalah sebuah profesi; BUKAN sekedar pathetic "social life"!
groetjes,
dodY xxxx
*sabar... sabar... sabar...* hari gini memang kudu banyak sabarnya.
posted by dodY @ 20:26
|
|
|
|
|
|
|
|
back to front page / kembali ke Blog